Gaji dan Tunjangan Dijamin! 860 Guru Sekolah Rakyat Resmi Dilantik, Ini Kata Mensos

  • Whatsapp
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Foto: Dok. Istimewa)

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Sebuah momen bersejarah terjadi di Kantor Kementerian Sosial Salemba, Jakarta, pada Rabu kemarin. Ratusan wajah penuh harap memenuhi ruangan ketika Menteri Sosial Saifullah Yusuf melantik 860 guru Sekolah Rakyat yang akan menjadi garda terdepan dalam mengentaskan kemiskinan melalui jalur pendidikan.

Pelantikan massal ini bukan sekadar seremonial biasa. Di balik deretan guru yang berdiri tegak mengucapkan sumpah jabatan, terdapat misi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga paling miskin di Indonesia.

Read More

“Dengan tambahan pelantikan hari ini, total guru yang bertugas di Sekolah Rakyat seluruh Indonesia terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang inklusif,” ungkap Saifullah dengan penuh semangat di hadapan ratusan guru yang hadir dari berbagai penjuru Nusantara.

Pelantikan kali ini melengkapi pengangkatan sebelumnya terhadap 1.335 guru yang telah berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Artinya, saat ini sudah lebih dari 2.000 guru siap mengabdi untuk anak-anak Indonesia yang selama ini tertinggal dalam akses pendidikan.

Tak hanya guru, Mensos juga mengukuhkan 10 pejabat fungsional strategis yang terdiri dari pekerja sosial, penyuluh sosial, dan auditor di lingkungan Sekolah Rakyat. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat sistem pengawasan dan pemberdayaan dalam ekosistem Sekolah Rakyat.

Saifullah menekankan bahwa di era penyederhanaan birokrasi seperti sekarang, jabatan fungsional menjadi tulang punggung pelayanan pemerintah. Berbeda dengan jabatan struktural yang cenderung administratif, jabatan fungsional menuntut profesionalitas serta kompetensi teknis tinggi dalam menjalankan fungsi sosial secara langsung kepada masyarakat.

“Kalian bukan sekadar guru biasa. Kalian adalah agen perubahan sosial yang akan membawa harapan bagi anak-anak dari keluarga rentan, masyarakat adat, hingga mereka yang tinggal di wilayah terpencil,” tegas Mensos di hadapan para guru yang akan segera bertugas.

Sekolah Rakyat memang dirancang khusus untuk menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini luput dari jangkauan pendidikan formal. Anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah—yang masuk dalam kategori Desil 1 hingga 4 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)—menjadi prioritas utama program ini.

Menyadari bahwa tugas guru Sekolah Rakyat tidaklah mudah, Saifullah memberikan kabar gembira. Pemerintah tengah menyiapkan penguatan dukungan kesejahteraan, termasuk tunjangan khusus bagi para guru agar mereka dapat menjalankan tugas secara optimal dan berkelanjutan.

“Kami paham tantangan kalian di lapangan sangat berat. Oleh karena itu, pemerintah akan memastikan kesejahteraan kalian terjamin agar bisa fokus mengabdi,” janjinya.

Kementerian Sosial juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan dan supervisi rutin. Bahkan, program pendidikan di Sekolah Rakyat akan diintegrasikan dengan program pemberdayaan sosial lainnya agar pendidikan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga penerima manfaat.

Yang membuat Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah pada umumnya adalah konsepnya sebagai model pengentasan kemiskinan terpadu. Program ini memadukan berbagai program unggulan pemerintah dalam satu ekosistem: Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan PBI-JK, Koperasi Desa Merah Putih, hingga Program 3 Juta Rumah bagi keluarga siswa penerima manfaat.

Bayangkan, seorang anak tidak hanya mendapat pendidikan gratis berkualitas, tapi juga kesehatan terjamin, makan bergizi setiap hari, dan bahkan keluarganya mendapat akses perumahan layak. Inilah revolusi pendidikan yang sesungguhnya.

Data Kementerian Sosial mencatat, saat ini sudah ada 166 titik Sekolah Rakyat rintisan yang dibangun pada tahun 2025 dengan kapasitas menampung hampir 16 ribu siswa. Program ini didukung oleh 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat.

Kemensos menargetkan seluruh Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas teknologi pembelajaran modern, termasuk papan interaktif digital (IFP), laptop dengan akses internet, serta seragam khusus bagi siswa, guru, dan wali asrama sebelum akhir tahun 2025.

Untuk tahap awal, 166 sekolah rintisan yang tersebar di seluruh Indonesia masih memanfaatkan fasilitas milik Kementerian Sosial, Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, dan fasilitas milik pemerintah daerah. Namun, pemerintah akan segera membangun gedung Sekolah Rakyat permanen setelah proses pembebasan lahan yang disiapkan pemerintah daerah selesai.

**Pesan Mensos: Selamat Bertugas!**

Mengakhiri sambutannya, Saifullah memberikan pesan penuh semangat kepada seluruh guru yang baru dilantik. “Selamat dan segera bertugas serta beradaptasi di unit masing-masing. Bawa semangat pelayanan dan pengabdian sosial sesuai misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat rentan,” ujarnya dengan penuh harap.

Para guru yang dilantik hari itu pulang dengan tekad bulat. Mereka adalah pioneer, pembuka jalan bagi jutaan anak Indonesia yang selama ini terpinggirkan untuk mendapatkan hak pendidikan yang layak. Dan dengan dukungan penuh dari pemerintah, mereka siap membawa perubahan nyata bagi masa depan Indonesia.

Related posts