MINANGKABAUNEWS.com, SULTRA — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) resmi menggelontorkan anggaran senilai Rp50 juta untuk setiap unit rumah dalam proyek pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih. Langkah ini menjadi babak baru dalam menggenjot sektor kelautan dan mengangkat harkat hidup para nelayan di Bumi Anoa.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Pemprov Sultra dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Ini sekaligus menjadi bagian dari program prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Program ini bukan sekadar membangun rumah. Ini adalah strategi komprehensif untuk memperkuat ekonomi nelayan kecil dan mengoptimalkan potensi laut Sultra yang begitu kaya,” tegas Andi Sumangerukka.
Lebih dari sekadar hunian, program ini dirancang membangun ekosistem perikanan dari hulu ke hilir. Pemprov tidak hanya memberikan bantuan rumah, tetapi juga menyediakan fasilitas pendukung vital. Mulai dari pabrik es, cold storage, SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan), hingga unit pengolahan hasil laut akan dibangun untuk memastikan rantai pasok berjalan lancar.
“Kita juga siapkan sekolah untuk anak-anak nelayan. Jadi, kita bangun dari fondasinya, menciptakan lingkungan yang berkelanjutan,” imbuh Andi Sumangerukka, menekankan pendekatan yang holistik.
Dalam tahap awal, enam kabupaten diprioritaskan untuk menjadi lokasi Kampung Nelayan Merah Putih, yaitu Muna, Buton Utara, Buton Selatan, Konawe, Kolaka, dan Bombana. KKP RI sendiri mengalokasikan dana senilai Rp22 miliar khusus untuk pembangunan sarana dan prasarana di kampung-kampung nelayan ini.
Kepala PPS Kendari, Asep Saepulloh, berharap dengan fasilitas yang lengkap ini, biaya operasional nelayan dapat ditekan dan rantai produksi serta distribusi menjadi lebih cepat.
“Dengan potensi laut yang sangat besar, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Sultra adalah sebuah keniscayaan. Ini akan mendongkrak pendapatan nelayan dan menarik minat investor untuk bersama-sama mengembangkan industri kelautan di daerah,” pungkas Asep.
Sebuah transformasi besar sedang menanti para pelaut tangguh Sultra. Dari rumah senilai Rp50 juta yang nyaman, hingga fasilitas pendukung yang mumpuni, semua ditujukan untuk mengubah wajah perikanan daerah dan mensejahterakan para pahlawan protein bangsa.






