MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan ditengah masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai masih terjadi dan menjadi perhatian serius oleh pemerintah.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengambil langkah strategis dalam upaya menstabilitaskan pasokan dan harga pangan. Yang mana saat ini masih sangat perlu dilakukan kerjasama, guna menjaga pasokan pangan agar kondisi stabil dan masyarakat mendapat bahan pangan yang terjangkau.
Terkait kerjasama yang sudah dilakukan dengan Perum Bulog Kantor wilayah Sumatera Barat yang di fasilitasi dinas pangan Provinsi Sumbar, Pemkab Mentawai melakukan launching bahan pangan satu harga.
Pelepasan bahan pangan satu harga dilepas Gubernur Sumbar Mahyeldi menuju Mentawai dengan kapal penyeberangan.
“Kita apresiasi dan dukung langkah strategis Pemkab Mentawai dalam stabilitasi bahan pangan dengan harga pangan satu pintu ini” sebut Mahyeldi saat launching di halaman Kantor Gubernur di Padang, Kamis (20/10/2022).
Dengan adanya kerjasama dalam rangka stabilitasi harga pangan, ini setidaknya masyarakat Mentawai terhindar dari tingginya inflansi, sambungnya.
Selain itu, Mahyeldi juga menyampaikan terima kasih kepada lembaga bahan pangan Nasional yang telah mendukung pemkab Mentawai dalam stabilitasi harga bahan pangan.
“Kerjasama dalam rangka stabilitasi bahan pangan satu harga ini, Pemkab Mentawai sangat terbantu” kata Martinus Dahlan dalam sambutannya.
Langkah yang di lakukan ini, bahwa kebutuhan pangan yang didistribusikan ke Mentawai biayanya sangat besar, sehingga harga sembako di bumi Sikerei masuk kategori tinggi, jelasnya.
“Insyallah dengan adanya kerjasama ini, masyarakat Mentawai dapat terbantu dari dampak tingginya harga pangan jelang natal dan tahun baru” ujar Pj Bupati lagi.
Dikatakannya, kerjasama yang sudah di lakukan tidak hanya sebatas stabilitasi harga pangan sesaat saja, akan tetapi di lakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat merasakan dampak dari bahan pangan satu harga.
“Ini harapan kita bersama terutama kepada masyarakat yang ada di pelosok mentawai sangat berharap adanya bahan pangan satu harga di tengah masyarakat”, tutup Martinus. (Tirman/Prokopim)






