MINANGKABAUNEWS.com, INTERNATIONAL – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menerima kunjungan kehormatan dari Mufti Besar Kroasia, Dr. Aziz ef. Hasanović, di Jakarta, Senin (18/11). Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang layanan keagamaan, pendidikan Islam, dan kebudayaan.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan pentingnya kerja sama internasional sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. “Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Kroasia, khususnya di bidang keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan Islam. Kami mendukung terciptanya kehidupan beragama yang damai dan toleran,” ujar Romo Syafi’i.
Dalam kesempatan itu, Romo Syafi’i juga memaparkan berbagai bidang di Kemenag yang berpotensi untuk disinergikan dengan Kroasia, termasuk layanan keagamaan dan pendidikan Islam.
Dr. Aziz ef. Hasanović menekankan bahwa kunjungannya bertujuan untuk mempererat hubungan antarnegara, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan kegiatan keagamaan. “Kami di Kroasia sangat aktif dalam mengadakan konferensi, seminar, dan diskusi terkait keilmuan agama. Kami berharap Indonesia dapat bersinergi dalam berbagai program tersebut,” ungkapnya.
Mufti Besar Kroasia juga mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam simposium internasional tentang zakat yang akan digelar pada 25-26 April 2025. Selain itu, ia mengajak Indonesia untuk mengirim delegasi pada Musabaqah Tilawatil Quran yang rutin diselenggarakan di Kroasia.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, menyatakan bahwa pertemuan ini telah menyepakati sejumlah program kerja sama antara kedua negara, mulai dari layanan keagamaan, pendidikan, hingga penyelenggaraan seminar keagamaan.
“Kami berharap pertemuan ini menjadi awal dari hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Kroasia di sektor keagamaan. Hal ini sejalan dengan komitmen Kemenag dalam mempromosikan Islam moderat di tingkat global dan mendukung perdamaian dunia,” pungkas Zayadi. (ANTARA)






