Ketum MUI Sumbar Buya Dr. Gusrizal Berziarah Makam Nabi Muhammad SAW, Hendaklah Kita Mencari I’tibar dari Ziarah ke Makam Rasul

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, MADINAH — Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar berziarah ke makam Rasulullah Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam (SAW).

Makam terletak dekat mimbar dan bekas rumah nabi, dan di atasnya terdapat kubah berwarna hijau, bernama raudah, yang berarti taman.

Read More

Jika berkunjung ke makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk berziarah tentunya merasakan desak-desakan dengan sesama kaum muslimin mendekat ke makam Rasul yang merupakan bukti kecintaan kepada nabi beriring dengan sholawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

“Selangkah demi selangkah kita menuju ke depan makam Nabi Muhammad ini adalah tempat berdirinya dahulu mimbar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam tapi tentang tempat berdiri mimbar ini dahulunya diletakkan mimbar untuk Rasulullah di dalam hadis nabi berkata “Baina baitima mimbari” kau tetap sesungguhnya antara rumahku dengan mimbarku adalah salah satu dari taman surga inilah batas dari Raudhah yang nanti memanjang sampai ke batas dinding makam nabi yang sebelumnya adalah kamar umirul Mukminin dan di tengah-tengah bagian depan antara mimbar dan makam saat ini ada Mihrab yang merupakan alamat atau tanda dahulunya”.

Dalam kanal youtubenya Buya Gusrizal menjelaskan Ini bukan hanya sekedar tempat tetapi bukti kedekatan Makhluk dengan Allah Swt karena janji Nabi Muhammad SAW tetapi berbagai peristiwa kalau direnungkan akan menjadi pelajaran berharga bagi setiap Insan muslim yang melekat kami yang kita lihat saat ini dahulunya adalah tempat berdirinya tiang yang menangis ketika ditinggalkan oleh Nabi setelah mimbar dibuatkan untuk nabi karena selama itu sebelumnya Rasulullah bersandar dan berpegang kepada tiang tersebut Ketika Nabi Muhammad yang telah memiliki mimbar dan berkhotbah di atas mimbar terdengar rintihan seolah-olah seorang ibu ditinggalkan oleh anak gadisnya dan ternyata itulah tiang adalah yang selama ini dipegang dan dijadikan tempat bersandar kepada rasulullah SAW tentang inilah posisi tiang tersebut begitulah kecintaan makhluk kepada Nabi.

Tentunya ini bukanlah mihrab tempat Nabi Muhammad ada ketika nabi hidup tetapi ini adalah alamat pertanda bahwa Rasul SAW pada waktu itu ini adalah dinding bagian barat dari kamar Rasulullah yang kemudian menjadi tempat berkuburnya jasad nabi dan di dalam kamar ini juga dikuburkan dua sahabat beliau yaitu Abu Bakar RA dan Umar bin Khatab.

Buya mengatakan bahwa di tempat tersebut ada tiga makam.

“Ada makam Rasulullah SAW, yang tengah itu adalah makam dari Abu Bakar As-Shidiq, yang paling kiri adalah makam dari Umar Bin Khotob,” sebut Buya.

Sementara kamar tempat Rasulullah wafat memiliki luas 3×3 meter yang kini dikenal sebagai Kamar Suci. Rasulullah dikuburkan sesuai ajaran Islam, yakni dimiringkan bersandar di bagian kanan tubuh dengan wajah menghadap kiblat.

Adapun makam Nabi Muhammad dan dua sahabatnya, yakni Abu Bakar as-Siddiq dan Umar bin Khattab sebagaimana tampak pada miniatur di museum Dar Al terlihat sangat sederhana. Ketiga makam itu juga hanya bernisankan batu.

Makam Nabi Muhammad berada paling kanan. Sementara makam Abu Bakar as-Siddiq di tengah, dan yang paling kiri adalah kuburan Umar bin Khattab.

Ia mengharapkan ummat agar menjadikan ziarah ke makam Rasulullah untuk mendapatkan i’tibar. Kita yakin bahwa Rasulullah SAW dalam sebuah kitab akan memberikan syafaat kepada umatnya dengan izin Allah Swt.

Related posts