Kolaborasi Multipihak Penting Tangani Kekerasan terhadap Perempuan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan.

“Kekerasan terhadap perempuan adalah persoalan kompleks yang tidak bisa diselesaikan oleh KemenPPPA sendiri. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak,” ungkap Arifah Fauzi dalam acara “Jalan Santai dan Kampanye Dare to Speak Up” yang digelar sebagai bagian dari peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Jakarta, Minggu.

Read More

Arifah juga memberikan apresiasi kepada sektor swasta yang telah berkontribusi dalam menciptakan lingkungan transportasi publik yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

“Saya berharap kolaborasi ini dapat terus meluas ke berbagai sektor lainnya. Pada dasarnya, perlindungan perempuan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, KemenPPPA bersama kementerian, lembaga, dan sektor swasta menandatangani deklarasi bersama untuk menciptakan transportasi publik yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan seksual.

Deklarasi ini memuat empat poin utama:

1. Menolak segala bentuk kekerasan seksual di transportasi publik.

2. Mendorong terciptanya moda dan sistem transportasi publik yang aman, inklusif, dan aksesibel untuk perempuan, lansia, anak, serta kelompok rentan lainnya.

3. Menerapkan kebijakan dan mekanisme pelaporan yang berpihak pada korban, serta membangun sistem penanganan kekerasan seksual yang terpadu.

4. Mengedukasi pengguna transportasi publik dan memberikan pelatihan kepada manajemen dan petugas operasional untuk mencegah kekerasan seksual.

Melalui inisiatif ini, KemenPPPA berharap mampu mendorong terciptanya ruang publik yang lebih aman dan ramah bagi seluruh masyarakat, terutama perempuan dan kelompok rentan lainnya. (ANTARA)

Related posts