MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, mengimbau para ibu untuk lebih banyak memberikan anak-anak mereka kegiatan yang dapat merangsang kreativitas, guna mengurangi waktu yang dihabiskan di depan gadget, terutama untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun.
Meutya menjelaskan bahwa dengan memberikan aktivitas yang mengasah kreativitas, anak-anak tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan sosial dengan teman-temannya, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada perangkat digital.
“Anak-anak lebih menikmati kegiatan seperti menggambar atau bermain daripada hanya memegang ponsel. Jika ingin memberikan waktu untuk bermain, pastikan itu adalah aktivitas yang bermanfaat dan tidak terganggu oleh perangkat elektronik,” ujar Meutya saat mengunjungi kegiatan pengembangan kreativitas di RPTRA Semper Barat, Jakarta Utara, pada Selasa.
Meski teknologi digital membawa banyak manfaat, Meutya mengingatkan bahwa tanpa pengawasan yang bijaksana, keterhubungan digital dapat menimbulkan berbagai masalah, khususnya untuk anak-anak. Tanpa pendampingan yang tepat, risiko dampak negatif dari penggunaan gadget bisa menjadi serius.
“Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mendampingi anak-anak saat mereka menggunakan gadget dan memperbanyak kegiatan luar ruangan yang melibatkan interaksi sosial,” lanjut Meutya. “Boleh saja anak menggunakan ponsel, tetapi tidak terlalu sering. Lebih baik anak bermain dengan teman-temannya, berlarian atau menggambar, yang lebih bermanfaat.”
Salah satu risiko yang ditimbulkan dari penggunaan gadget yang tidak diawasi adalah paparan terhadap konten negatif, seperti judi online. Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), tren menunjukkan adanya peningkatan jumlah anak muda yang terlibat dalam judi daring.
Sejak 2017 hingga 2023, kelompok pemain judi online berusia di bawah 10 tahun tercatat mencapai 2,02%, sementara mereka yang berusia 10-20 tahun menyumbang 10,97%. Kelompok usia 21-30 tahun mencatatkan angka 12,82%, sedangkan kelompok usia 30-50 tahun dan di atas 50 tahun mencatatkan angka terbesar, masing-masing 40,18% dan 33,98%. (ANTARA)






