MINANGKABAUNEWS.com, BANJARBARU – Menteri Sosial Saifullah Yusuf membuka tabir siapa sesungguhnya target utama Program Sekolah Rakyat yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto. Ternyata, program ini khusus dirancang untuk kalangan yang selama ini “tak terlihat” oleh sistem pendidikan nasional.
“Presiden Prabowo mengajak kita menoleh ke belakang, kepada mereka yang suaranya selama ini tidak didengarkan,” tegas Saifullah saat berkunjung ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin kemarin.
Siapa yang dimaksud “tak didengar” itu? Mensos menjelaskan, mereka adalah anak-anak dari keluarga prasejahtera yang hampir tidak pernah merasakan fasilitas pendidikan layak. “Inilah wajah Indonesia yang tersembunyi,” ujarnya.
Yang menarik, Saifullah menegaskan program senilai triliunan rupiah ini bebas dari praktik titipan. “Tidak boleh ada yang menitip lewat orang dalam atau pejabat. Ini murni untuk mereka yang terbatas secara ekonomi tapi punya ambisi besar,” tegasnya.
Dari 16.000 siswa Sekolah Rakyat tahun ini, semua akan mendapat Cek Kesehatan Gratis sebelum belajar. Bahkan jika ada yang sakit, mereka tetap diterima – hanya perlu disembuhkan dulu.
“Mereka anak-anak istimewa. Kondisi kesehatan bukan alasan membatalkan kepesertaan,” kata Saifullah.
Kementerian Sosial juga memastikan nutrisi harian para siswa terpenuhi melalui Program Makan Bergizi Gratis yang juga digagas Prabowo.
“Lewat Sekolah Rakyat, suatu saat mereka akan mengangkat derajat keluarganya,” pungkas Mensos optimis.






