Pasar Padang Panjang Alami Deflasi, Karena Daya Beli Rendah

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM,PADANG PANJANG — Diawali minggu pertama Maret 2022, Kota Padang Panjang mengalami mengalami deflasi atau kurangnya jumlah uang yang beredar disebabkan rendahnya daya beli masyarakat.

Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam, Putra Dewangga, S.S, M.Si kepada media. Sabtu (5/3) menyampaikan, ini berdasarkan hasil pemantauan terhadap harga rata-rata 44 komoditas pangan strategis di Pasar Pusat Padang Panjang pada minggu pertama Maret yang dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM) bersama Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Padang Panjang.

Read More

Komoditi yang naik di antaranya, tepung cakra naik dari Rp12.500/kg menjadi Rp13.000/kg. Telur ayam ras naik dari Rp1.400/butir menjadi Rp1.450/butir. Cabai hijau naik dari Rp32.500/kg menjadi Rp 37.500/kg. Cabai rawit naik dari Rp 30.500/kg menjadi Rp 34.250/kg. Cabai merah naik dari Rp47.500/kg menjadi Rp60.000/kg. Bawang merah naik dari Rp34.250/kg menjadi Rp34.500/kg. Susu kental manis (Bendera) naik dari Rp11.500/kaleng menjadi Rp 12.000/kaleng. Ikan asin teri naik dari Rp93.750/kg menjadi Rp97.000/kg. Terong naik Rp7.000/kg menjadi Rp8.000/kg. 

Untuk komoditi yang turun harga di antaranya minyak goreng tanpa merek, turun dari Rp 15.750/kg menjadi Rp 15.500/kg. Minyak goreng bermerek turun dari Rp 22.000/liter menjadi Rp 16.500/liter. Daging ayam broiler dari Rp 29.500/kg menjadi Rp 29.125/kg. Kacang hijau turun dari Rp 26.000/kg menjadi Rp 25.000/kg. Buncis turun dari Rp 9.000/kg menjadi Rp 8.000/kg. Wortel turun dari Rp 14.000/kg menjadi Rp 13.000.

Dari gambaran harga tersebut, tambah Putra, terlihat secara umum banyak terjadi kenaikan harga komoditas. Terdapat 10 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan enam komoditas yang mengalami penurunan harga. jelasnya. (Edi Fatra/cg).

Related posts