PASAMAN BARAT – Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat terus mempercepat pembangunan infrastruktur dan sarana penunjang kebutuhan dasar masyarakat. Pembangunan jalan dan jembatan di daerah terpinggir kabupaten tidak luput dari perhatian pemerintah demi menuju pemerataan perekonomian. Bahkan beberapa titik jalan dan jembatan di daerah pesisir Pasaman Barat saat ini sudah mulai terhubung guna menunjang perkembangan ekonomi dan mobilisasi masyarakat.
Pembangunan Jembatan Sikilang menjadi salah satu proyek strategis untuk menggerakan perekonomian masyarakat setempat. Bupati Pasaman Barat Hamsuardi beberapa waktu lalu meninjau langsung proses dan progres pembangunan jembatan Sikilang Kecamatan Sungai Aur, senilai Rp 3.131.232.498 bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Pasaman Barat. selama peninjauan tim melewati PT. Agro Wiratama selama 2 jam dari Simpang Air Haji.

Dalam kesempatan itu. Hamsuardi berterima kasih dan apresiasi kepada pihak dan masyarakat yang telah memberikan dukungan terhadap pembangunan Jembatan Sikilang tersebut.
“Masyarakat sudah bersedia memberikan apa yang kita butuhkan untuk pembangunan jembatan ini. Artinya masyarakat di sini sangat membutuhkan keberadaan jembatan Sikilang sebagai salah satu akses untuk memudahkan masyarakat bepergian atau transportasi,” ujar Hamsuardi.
Hamsuardi meminta dukungan kepada masyarakat setempat, agar proses pembangunan jembatan Sikilang yang sudah berjalan lancar. Karena tanpa dukungan masyarakat setempat pembangunan tidak akan berjalan lancar.
“Mari bersama-sama kita medukung pembangunan ini, jangan ada yang mendukung dan tidak mendukung. Karena pembangunan ini sampai waktu 30 Desember,” katanya.

Hamsuardi menegaskan, pembangunan yang sedang berlangsung harus didukung bersama, kedepan pemerintah akan lanjutkan ke titik yang lainya sesuai dengan kewenagan dan kemampuan pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pasbar Jhon Edwar menambahkan, bahwa jalan tersebut dibangun tahun ini oleh perusahaan CV. Taman Karya Manggala. Pembangunan yang dilakukan pada tahun 2022 baru tahap pertama dan nantinya akan dilanjutkan hingga selesai pada tahun anggaran 2023 dengan anggaran keseluruhan mencapai Rp 10 miliar lebih.
Kadis PUPR menjelaskan bahwa jembatan akan dibangun sepanjang 65 meter. Jembatan tersebut sangat penting artinya bagi 3.226 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 814.

“Harapan kita pembangunan jembatan berjalan lancar. Mohon dukungan semua pihak terutama masyarakat setempat agar jembatan selesai sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan,” ujar Jhon Edwar.
“Ada beberapa item pembangunan fisik yang sedang berlangsung dan kita berharap tahun depan bisa dilanjutkan , atau pembangunan di titik lainnya,” sebutnya.
Jon Edwar menambahkan tahun 2022, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pasaman Barat, melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur seperti jalan aspal Hotmik, Jembatan, pembangunan saluran pengairan untuk pertanian dan berbagai pembangunan lainnya.

Khusus di Bidang Bina Marga, pembangunan beberapa titik jembatan yang juga sedang dilakukan pengerjaan. Pembangunan aspal hotmik ada beberapa titik yang menjadi prioritas tahun ini, diantaranya pengaspalan jalan Sikabau sepanjang 4.900 M dengan nilai proyek sebesar Rp 12,418,970,084.00, jalan Wonosari sepaniang 2.190 M dengan nilai proyek sebesar Rp 4,521,002,943.00, jalan Durian Tibarau sepanjang 1.680 M dan jalan Pengambiran-Simaninggir sepanjang 3.850 M, dengan nilai proyek sebesar Rp 9,017,047,870.00.
Pembangunan jembatan yang sedang berjalan juga ada beberapa titik, Jembatan KKN Hibrida senilai Rp 2,499,999,914.00, Jembatan Sikilang senilai Rp 3,499,999,879.00, Jembatan Muara Mais senilai Rp 7,799,999,730.00, dan Jembatan Tombang Jarung senilai Rp 2,199,999,924.00.
Pembangunan kegiatan prioritas yang dilaksanakan di Bidang Bina Marga ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus atau DAK.
Pemerintah juga memberikan perhatian pada Bidang Pengairan PUPR Kabupaten Pasaman Barat,tahun ini secara prioritas ada lima titik pembangunan rehabilitas jaringan irigasi yang sedang dilakukan pengerjaannya. Jaringan irigasi ini merupakan salah-satu penunjang utama sumber air untuk lahan pertanian masyarakat.
Sepeti rehabilitasi jaringan irigasi di Batang Kenaikan Gunung Tuleh senilai Rp 1,200,000,000.00, rehabilitasi jaringan irigasi di Batang Karumie Kecamatan Sungai Beremas senilai Rp. 1,500,000,000.00, rehabilitasi jaringan irigasi di Batang Sarik Luhak Nan Duo senilai Rp 890,000,000.00, rehabilitasi jaringan irigasi di Aie Garinggiang Sungai Beremas senilai Rp 1,269,059,993.00, dan rehabilitasi jaringan irigasi di Bdr. Gadang Durian Kandang Kinali senilai Rp 1,099,999,999.00,” jelasnya.
Disampaikan, rehabilitasi jaringan irigasi ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus atau DAK. (Edv/El/DKA)






