Politik Santun Sabar AS

  • Whatsapp

Oleh: Revi Marta Dasta

Calon Bupati Pasaman Sabar AS menghimbau agar kampanye dalam Pilkada dilakukan secara santun dan menggedepankan program sebagai wujud politik yang beretika. Kepada tim pemenangan dan simpatisannya calon incumbent Sabar AS mengatakan bahwa Pilkada hanya alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar yakni masyarakat yang sejahteran dan kemajuan daerah.

Memang seharusnya himbauan dari tokoh-tokoh politik yang punya massa mesti mengdepankan kesejukan dan kedamaian selama pilkada. Karena emosi masyarakat bisa saja tersulut apabila pemimpin tidak hati-hati dalam mengeluarkan pandangan ataupun pendapat. Bisa saja komentar pemimpin tersebut dapat menjadi pemicu menjadikan konflik. Hal inilah yang mendasari Sabar AS mengkampanyekan politik santun dan beretika selama berkampanye.

Pemimpin adalah figur yang mengemban tanggung jawab besar terhadap masyarakat atau kelompok yang dipimpinnya. Etika sendiri didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika seorang pemimpin dapat menjadi standar moral, memberikan batas yang jelas antara baik dan buruk, serta menjadi pedoman pemimpin dalam pengambilan keputusan.

Sabar AS berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, dan adil. Ia juga ingin relawan dan simpatisannya melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang.

Sebagai bangsa yang beradab, Sabar AS mengingatkan agar segenap unsur masyarakat senantiasa dituntut untuk selalu mengedepankan etika dalam segala hal, termasuk dalam berpolitik. Sabar mengingatkan, pilkada hanya alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Jangan karena untuk mencapai target tertentu di pilkada, lalu kepentingan yang lebih besar dikorbankan.

Sabar AS mengatakan bahwa pasangan Sabar AS – Sukardi (SASUAI) bersama timnya komit dengan apa yang disebut berpolitik secara santun, terhormat, beretika dan bermartabat. Kalau ada di antara paslon lain yang menerapkan praktek kampanye hitam, menurut Sabar, tidak perlu dibalas dengan tindakan serupa. “Cukup dicounter saja,”.

Sabar AS mengungkapkan etika menjadi salah satu kunci lahirnya politik yang santun, saling menghargai dan menguatkan, serta kompetisi politik secara fair. Politik demokrasi yang baik adalah politik santun dan saling menghargai. Berbudaya politik santun, menanamkan pemahaman bahwa politik yang diperjuangkan, bukan semata politik kekuasaan. Akan tetapi suatu politik yang mengedepankan panggilan pengabdian, demi kesejahteraan masyarakat luas.

Makanya selaku orang yang sudah berbuat saat menjadi wakil bupati dan bupati di Pasaman, Sabar AS berharap agar masyarakat menilai program yang sudah ia perbuat dan sangat dirasakan oleh masyarakat terutama dibidang kesehatan, pendidikan, keagaman, pengingkatan ekonomi dan pembangunan infrastruktur kabupaten Pasaman.

Related posts