Sekolah Rakyat Aceh Besar Gelar Ikrar Anti-Perundungan, Kukuhkan Duta Tiga Kategori

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, BANDA ACEH – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 1 Aceh Besar di Sentra Darussa’adah, Provinsi Aceh, menggelar ikrar bersama untuk mencegah perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Agenda ini menjadi komitmen seluruh warga sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan bermartabat.

“Ikrar bersama warga sekolah ini adalah bagian dari langkah nyata membangun sekolah ramah anak, sekaligus menolak segala bentuk perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi,” ujar Kepala SRMA 1 Aceh Besar, Ilza Satriadi, Senin (8/9).

Kegiatan tersebut berlangsung di halaman utama Sentra Darussa’adah dan diikuti tenaga pendidik, peserta didik, serta pilar sosial yang terlibat dalam Sekolah Rakyat. Seluruh peserta menandatangani spanduk besar berisi butir-butir komitmen bersama sebagai simbol kesungguhan.

Dalam kesempatan itu, pihak sekolah juga mengukuhkan sejumlah siswa sebagai duta kampanye positif. Fadil Royan dan Afrilia Ufaira ditetapkan sebagai Duta Anti-Perundungan, Fitraton Maulida dan Muhammad Ajir sebagai Duta Anti-Intoleransi, serta Muhammad Hafis dan Furi Mawarni sebagai Duta Anti-Kekerasan Seksual.

“Para duta ini akan menyampaikan pesan-pesan positif sesuai ikrar, sekaligus menjadi teladan bagi siswa lain dalam menjaga empati, solidaritas, dan perilaku yang menghormati perbedaan,” tambah Ilza.

Sekolah Rakyat di Kabupaten Aceh Besar saat ini beroperasi di dua lokasi, yakni Sentra Darussa’adah di Kecamatan Darul Imarah dan Kompleks SMA Unggul Ali Hasjmy di Indrapuri.

Related posts