Sekolah Rakyat Pamekasan Terapkan Jaga Malam, Antisipasi Perundungan & Pergaulan Bebas

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PAMEKASAN – Upaya mencegah praktik perundungan di lingkungan sekolah berasrama mulai dilakukan di Pamekasan, Jawa Timur. Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan memberlakukan sistem jaga malam ketat, menyusul meningkatnya kasus perundungan di dunia pendidikan.

Kepala SRMP 29 Pamekasan, Aisyah Minarni Mukti, menegaskan bahwa kebijakan ini lahir dari komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan sekolah—mulai dari guru, wali asuh hingga pengurus asrama. “Kami tidak ingin perundungan terjadi di lembaga ini, sehingga setiap malam selalu ada petugas yang berjaga di asrama,” ujarnya, Rabu (20/8).

Sekolah ini menempati bekas kampus Akademi Keperawatan (Akper) di Jalan Jokotole, Pamekasan, dan sejak 15 Agustus 2025 sudah menampung 50 siswa yang tinggal di asrama. Jumlahnya terdiri atas 26 laki-laki dan 24 perempuan, dengan fasilitas hunian terpisah untuk mencegah pergaulan bebas.

Langkah ini sekaligus menindaklanjuti arahan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf yang sebelumnya meminta seluruh sekolah rakyat memperketat pengawasan demi menekan kasus perundungan. Selain patroli malam, pihak sekolah juga mengoptimalkan peran guru konseling untuk mendampingi para siswa.

“Pencegahan harus dilakukan sejak dini. Pengawasan yang ketat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat bagi siswa,” tambah Aisyah. (ANTARA)

Related posts