Viral! Program Kesehatan Gratis Prabowo Raih Kepuasan 90%, Kalahkan Makan Bergizi Gratis

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Hasil mengejutkan terungkap dari survei nasional terbaru. Program kesehatan gratis di era Presiden Prabowo Subianto ternyata melampaui popularitas program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini menjadi sorotan publik.

Populi Center merilis temuan menarik dari riset yang melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencuri perhatian dengan tingkat kepuasan mencapai 90,8 persen, mengalahkan berbagai inisiatif pemerintah lainnya.

Read More

Dimas Ramadhan, peneliti dari Populi Center, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap layanan kesehatan cuma-cuma sangat tinggi. “Survei dilakukan pada 12-20 Oktober 2025 untuk mengukur persepsi publik terhadap kinerja pemerintahan setelah satu tahun berkuasa,” jelasnya dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat kemarin.

Posisi kedua ditempati program layanan kesehatan gratis di puskesmas dengan kepuasan 89,1 persen. Sementara kebijakan kenaikan gaji guru dan tenaga pendidik berada di urutan ketiga dengan angka 83,2 persen.

Yang menarik, hampir seluruh responden—tepatnya 95,2 persen—menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi jika program kesehatan gratis hadir di daerah mereka. Angka ini mencerminkan betapa besarnya harapan masyarakat terhadap akses kesehatan yang terjangkau.

Namun, fenomena lain muncul ketika responden ditanya soal pencapaian paling membanggakan. Program MBG justru unggul telak dengan 51,2 persen suara, jauh meninggalkan penguatan pertahanan (12,1 persen) dan diplomasi internasional (10,3 persen).

Penilaian terhadap pelaksanaan MBG sendiri cukup positif. Mayoritas responden mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam program ini (75,7 persen), ketepatan sasaran (71 persen), dan kualitas makanan yang disajikan (70,4 persen). Program ini juga dipandang mampu menggerakkan roda ekonomi lokal dengan persetujuan 69,4 persen.

Meski begitu, kritik tetap datang. Hampir seperlima responden (18,8 persen) menilai pengawasan terhadap penyedia layanan masih perlu diperketat. Ada juga yang menyoroti pentingnya uji kelayakan sebelum dapur operasional dibuka (17,6 persen) dan perlunya fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah (15,8 persen).

Temuan menarik lainnya: pedagang pasar (30,2 persen) dan penyedia layanan dapur (29,4 persen) dianggap sebagai pihak yang paling diuntungkan dari keberadaan MBG.

Usulan perubahan model pelaksanaan juga mengemuka. Hampir setengah responden (47,9 persen) lebih memilih jika program MBG disalurkan langsung ke orang tua siswa ketimbang model yang berjalan saat ini.

Survei ini dilakukan melalui wawancara langsung di 120 kelurahan dan desa yang tersebar di 38 provinsi. Metode pemilihan sampel acak bertingkat digunakan dengan margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilihan lokasi survei mempertimbangkan proporsi Daftar Pemilih Tetap KPU pada Pemilu 2024.

Populi Center menegaskan bahwa penelitian ini didanai secara mandiri tanpa campur tangan pihak eksternal, menjamin independensi hasil yang diperoleh.

Related posts