MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Dugaan adanya polemik yang terjadi dikalangan warga yang menyerahkan lahan kepada salah satu perusahaan yang melakukan pengolahan kayu di Mentawai terus terjadi.
Sehingga terjadinya isu penghadangan kayu yang dimuat diatas Ponton beberapa waktu lalu oleh warga yang merasa kayu miliknya itu diolah tanpa izin.
Dengan beredarnya informasi terkait adanya penghadangan kayu yang dimuat oleh TKBM yang dimuat melalui jalur laut dengan sistem rakit, PT Berkah Rimba Nusantara (BRN) angkat bicara.
Bahwa kayu yang masuk dalam kapal Tongkang itu telah memenuhi syarat dan izin lengkap dari pemilik lahan. Dan pihaknya menyatakan bahwa perusahaan PT BRN ada legal dalam melakukan aktivitas sesuai prosedur dan memiliki izin lengkap.
Ratusan hektar lahan yang diolah pun, itu sudah melalui proses panjang dalam penyerahan oleh pihak kaum pemilik lahan yang disaksikan oleh pemerintahan Desa hingga Kecamatan.
Meskipun demikian aktivitas di logpon yang berlokasi tepatnya di Teluk Berimanua Dusun Pukarayat, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara tetap berjalan lancar.
Hal ini disampaikan Asisten Direktur PT Berkah Rimba Nusantara (BRN) Reiza Valdo Silahooy kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Rabu (12/07/2023).
Termasuk berita yang menduga bahwa pihak perusahan mengambil kayu di Hutan Produksi isu tidak benar, perusahan mengelola kayu masyarakat sesuai prosedur dan sesuai dengan izin yang dimiliki oleh PT BRN dalam pemanfaatan hutan untuk diolah.
“Tidak ada penebangan kayu di tanah ulayat, kayu yang diolah adalah sudah ada izin dan penyerahan oleh pemilik dua suku yaitu Sakerebau dan Sababalat dan beberapa pihak kamu lainnya, yang diserahkan kepada perusahan untuk di olah sesuai kesepakatan”, tegas Asisten Direktur PT BRN.
Isu yang beredar tidak sesuai dengan fakta, tidak ada penghadangan dan pemblokiran pengangkutan kayu di kapal ponton, jelas Asisten Manager perusahaan itu.
Dia menegaskan, PT BRN masuk ke Dusun Pukarayat untuk mengelola lahan kayu masyarakat izinnya lengkap, perusahan kami bukan ilegal, dan operasi dilakukan sesuai dengan prosedur, jelas Reza yang akrab disapa Bang Bonar itu.
Diketahui, PT BRN mulai masuk sejak Desember 2022 hingga februari 2023, dan saat ini masih tetap berlanjut hingga pemuatan kayu di Ponton untuk dikirim keluar. Kaum atau pemilik lahan juga dipekerjakan untuk memberikan dampak kepada masyarakat dalam hal peningkatan ekonomi. (Tirman/ Tim Elang Sore)






