Gelaran FGD Perdana Penyusunan Masterplan Kota Tua Padang, Kadis Pariwisata Luhur Budianda: Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi Bangun Perwajahan Kota Tua Padang Untuk Kepentingan Anak Cucu Kita Kedepan

  • Whatsapp
FGD Penyampaian Laporan Pendahuluan penyusunan Master Plan Kota Rua Padang di Hotel HW Padang, Selasa, (6/6/2023).

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Arsitektur bangunan lama di kota tua merupakan salah satu warisan masa silam yang tak boleh hilang meskipun berganti zaman. Di dalamnya ada cerita masa lalu yang tak lekang waktu meski masyarakatnya tumbuh dengan generasi baru.

Dalam upaya menjadikan Kawasan Kota Tua sebagai salah satu destinasi wisata budaya, maka Tahun 2023 ini, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat akan menyusun Master Plan Kota Tua Padang.

Read More

Dinpar Sumbar mengajak sluruh stage holder terkait melakukan dialog dan menyerap aspirasi stage holder terkait. “Hari ini Selasa 6 Juni, kita helat FGD Penyampaian Laporan Pendahuluan untuk menyerap masukan dan usulan guna penyempurnaan master plan tersebut,” Tuturnya.

Dinas pariwisata Sumatera Barat hari ini mengadakan FGD penyampaian laporan pendahuluan penyusunan masterplan Kota Tua Padang di Hotel HW Padang, Selasa, (6/6/2023). Hadir dalam acara ini Kadis Pariwisata Sumbar Luhur Budianda, moderator Doni Hendra, kepala OPD Kota Padang, Poli Arstektur Joni Wongso, dan perwakilan etnis China Padang.

Panitia FGD penyusunan Master Plan Kota Tua Padang, Richi A. mengatakan kegiatan ini adalah implementasi profil pengembangan destinasi wisata kota Tua berpotensi yang menjadi bagian dari kawasan wisata terpadu Gunung Padang. Penyusunan Master Plan tejadi seleksi terbuka melalui poli arsitektur sebagai pemenang tender pembuat master plan Kota Tua.

“Ini adalah FGD awal dari tiga kali FGD, spesial hari ini kita menghadirkan narasumber pakar sejarah dari Universitas Leiden BeLanda Prof Suryadi. Peserta FGD instansi, tokoh pemuda dan agama,” Katanya.

Kadis Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan Padang sebagai pintu gerbang Provinsi Smatera Barat memiliki berbagai potensi wisata baik alam yang indah dan budaya yang unik.

Dalam rangka mendukung progul Gubemur dan Wakil Gubemur Sumatera Barat pada RPJMD Sumbar No. 6 Tahun 2021 untuk membangun Industri pariwisata melalui Destinasi Berkelas Internasional dan 19 Destinasi Wisata Unggulan, maka maka perlu dilakukan berbagai upaya percepatan pengembangan kawasan sehingga unsur 3 A (Amenitas, Atraksi dan Aksesibilitas) terutama di 19 semua Daya Tarik Wisata Unggulan harus terpenuhi.

Selanjutnya sebagai panduan dalam pagembangan pariwisata telah ditetapkan Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Sumbar (RIPKP) yang kemudian dilakukan perubahan dengan ditetapkannya Perda nomor 14 tahun 2019. Kemudian, Visi pembangunan pariwisata Provinsi pada Pada RIPKP tersebut yaitu “Terwujudnya Sumatera Barat sebagai destinasi utama pariwisata berkelas dunia yang berbasis agama dan budaya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat. Perlu effort dan kolaborasi antar semua Pentahelix guna mewujudkan visi tersebut.

Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang merupakan salah Daya Tarik Wisata Unggulan Provinsi. Kawasan ini merupakan integrasi dari berbagai kawasan wisata dan budaya. Salah satunya Kawasan Kota Tua Padang.

Kota Tua Padang merupakan potensi destinasi wisata sejarah yang berada dalam DTWU Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang.
Guna menjaga dan melestarikan Kawasan Kota Tua Padang sebagai wisata budaya, maka diperlukan penataan kawasan dalam pengembangan dan pemanfaatan zona-zona sekitar Kawasan Kota Tua Padang selain itu juga merupakan jalur Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto yang telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia

Luhur menekankan penting disusun Master Plan Kawasan Kota Tua Padang sehingga pengembangan dan pengelolaan Kawasan Padang Kota Tua dapat tetap menjaga keaslian kawasan tersebut sebagai cagar budaya dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Ia mengharapkan dengan Dokumen perencanaan Master Plan ini diharapkan Kawasan Kota Tua Padang.

“Padang jadi pintu gerbang Sumbar makanya Pengembangan Kota Tua harus dipersamakan dengan melibatkan stage holder, kita ditugaskan meningkatkan pengembangan pariwisata dengan menghadirkan banyak iven pariwisata,” Ujarnya.

“Kawasan wisata terpadu gunung padu itu kerangka yang lebih, jika ada ada uang kita siapkan master plan KWT Gunung Padang,” Tuturnya.

“Kenapa hadir disini pemerintah tidak berjalan sendiri, untuk memberikan masukan master plan betul komprehensif. Kita bicara hari ini bukan saja untuk besok tetapi untuk anak 20 tahun kedepan terkait perwajahan padang yang repsentatif,

Kemudian kita wacanakan akses stasiun pulau air menuju ke pantai Padang, kemudian transportasi air sungai Batang Arau menuju Pelabuhan Batang Anai melalui kapal nelayan dan pesiar,” Katanya

“Banyak yang akan kita persamakan dan diskusikan dalam FGD Perdana ini,” Tegasnya

Awal dari perkembangan kota Padang, terjadi perubahan bangunan cagar budaya sebagian maupun keseluruhan dan daya tarik wisata Bangunan cagar budaya dibiarkan tanpa perawatan (perawat kendali). Adapun pentingnya kawasan Kota Lama, kota Kebersihan sungai, kita berkumpul hari untuk 10 tahun kedepan. Wisata budaya ini yang kita bangkitkan lagi dengan Master plan Kota Tua.

Narasumber Prof Suryadi dari Universitas Leiden Belanda mengatakan Padang memiliki modal historis yang besar seperti Kota Tua.

Ia mengharapkan perlu pembenahan serius pembenahan sungai Batang Arau yang saat ini tercemar sampah.

“Kita jangan merobah bentuk fisik bangunan lama tetapi tidak memberatkan pemilik bangunan.

Kemudian pentingnya membangun narasi historis yang sangat kuat dengan membawa nostalgia di Awal abad ke-18,” Tutupnya

Related posts