MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Jelang Ramadhan, Pemerintah Daerah Kota Solok gelar pertemuan tingkat tinggi (High Level Meeting) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah, Forkopimda, BUMN, Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Kepala Instansi Vertikal, dan OPD dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Solok.
Pertemuan yang digelar, Selasa (29/3/2022), membahas persiapan menghadapi bulan ramadhan dan ketidakpastian perekonomian akibat pandemi COVID-19.
Ditengah kelesuan pasar dan rendahnya daya beli masyarakat, Pemerintah Daerah Kota Solok harus tetap siaga dan waspada, jika suatu saat kondisi perekonomian Indonesia mengalami stagnan.
Apalagi saat ini, sangat besarnya pengaruh pandemi COVID-19 disertai kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Walaupun kondisi perekonomian Kota masih aman, tapi kita harus tetap waspada dan siaga, jika terjadi hal-hal yang menyebabkan merosotnya perkonomian Indonesia,” kata Dhani.
Untuk itu, lanjut Dhani, diminta kepada TPID (Tim Pengelola Inflasi Daerah) untuk melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan harga serta bahan kebutuhan pokok dipasar secara intensif, khususnya pada bulan ramadhan dan idul Fitri 1443 H.
“TPID harus petakan jalur atau rantai distribusi dan identifikasi bahan kebutuhan pokok, mengawasi kelancaran distribusi beras, pasokan, serta kestabilan harga,” ujarnya.
