MINANGKABAUNEWS, AGAM — Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Batang Nareh, Nagari Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sukses budidaya madu galo-galo.
UPT KPL Agam Raya, Hadi Ikhsan mengatakan, untuk panen perdana KUPS Batang Nareh sudah mampu panen perdana sebanyak 1,8 liter madu lebah trigona atau galo-galo.
“Untuk panen perdana cukup memuaskan. Kita akan selalu pantau perkembangannya,” ujarnya setelah dikomfirmasi oleh Minangkabaunews, Minggu, (19/2/2023).
Selain memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, dilanjutkannya, madu jenis ini terbilang sangat mudah untuk di budidayakan.
Dilanjutkannya, untuk budidaya lebah galo-galo hanya dibutuhkan lokasi yang sejuk dan tidak banyak gangguan dari pemangsanya. Kemudian cukup menanam berbagai jenis bunga yang nantinya sebagai makanan lebah.
Tahap awal ini KUPS Batang Nareh mendapat bantuan sebanyak 40 stup lebah galo-galo, nantinya koloni lebah ini akan terus di kembangkan.
Satu buah stup biasanya bisa menghasilkan 100 ml madu lebah galo-galo. Setiap panen madu yang di produksi bisa lebih banyak tergantung pakan yang ada.
“Jika musim buah-buahan persedian pakan akan melimpah, tentu meningkatkan produksi madu. Selain itu, rasa madu juga akan lebih baik,” katanya lagi.
Untuk harga jual sendiri satu botol 100 ml madu jenis ini dihargai antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
“Yang penting kita harus menjaga agar lebah galo-galo ini memiliki cukup makanan, serta tidak ada gangguan baik dari semut, kecoa, pestisida ataupun polusi udara. kalau terganggu mereka akan pindah,” terangnya.
Sementara itu Wali Nagari Lubuk Basung, Darma Ira Putra melalui Wali Jorong Balai Ahad, Dacid Richard Zoni mengatakan, Pemerintah Nagari mendukung penuh usaha budidaya lebah galo-galo.
Ia berharap usaha yang dikembangkan KUPS ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat serta menjadi peluang usaha yang nantinya akan dikembangkan untuk masyarakat sekitar.
“Kami sangat mendukung dan kami akan membantu promosi agar pemasaran madu bisa lebih luas lagi,” tutupnya.
