Sijunjung, Minangkabaunews. com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung pada hari Kamis 19 September 2024 menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan dan PenangananKekerasan di Satuan Pendidikan. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Balairung Lansek Manih, dikuti oleh Kepala Sekolah SMPN Se Kabupaten Sijunjung, Perwakilan pengurus Komite Sekolah, Perwakilan Guru dari TPPK SMPN dan dihadiri oleh Assiten, Kepala UPTD Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak, Puji Basuki selaku Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Sijunjung, Mauvidar kabid SMP serta pejabat di lingkungan Disdikbud Kabupaten Sijunjung.
Kegiatan sosialisasi dilatarbelakangi perlunya pemberian perlindungan bagipeserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan lainnyadari kekerasan yang terjadi di lingkungan satuan Pendidikan.
Adapun Tujuan dilaksanakannya sosialisasi adalah sebagai upaya untuk melakukan pencegahan terjadinya kekerasan pada satuan pendidikan di Kabupaten Sijunjung, membekali Kepada Peserta bagaimana upaya melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan dan meningkatkan pemahaman kepada peserta mengenai pencegahan dan perlindungan anak didik dari kekerasan dan penanganan di lingkungan satuan Pendidikan. Narasumber salah satunya dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Irradatillah wakil bupati Sijunjung menyampaikan akan fakta kenyataan di masyarakat yang dialami siswa di beberapa sekolah di beberapa tempat di kabupaten Sijunjung. Bahkan yang sangat memprihatinkan sampai mengancam nyawa siswa di sekolah atau pondok pesantren di Sumatera Barat. Juga adanya indikasi kekerasan seksual baik dengan lawan jenis bahkan sesama jenis.
Tertumpang harapan kepada kepala sekolah, komite tim TPPK menjadi diri tauladan di sekolah dan lingkungannya masing masing. Disamping itu memang tantangan yang ada dilapangan, tapi dengan penanganan yang terbaik, menguji talenta kita akan menghasilkan yang baik pula.
Segera deteksi permasalahan dengan kerjasama dengan orangtua siswa, tokoh masyarakat dan lembaga terkait jika perlu.
Dengan narasumber Zulfahmi, M. Pd dari Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Barat yang mumpuni dan berkompeten, peserta sosialisasi mendapat masukan dan merefresh pengetahuan kita untuk menangani permasalahan yang timbul baik disekolah maupun masyarakat.
Puji Basuki Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung dalam laporannya menyampaikan maraknya perundungan yang terjadi di sekolah dan masyarakat dapat dicegah dan diturunkan. Puji Basuki juga menghimbau agar semua elemen di lingkungan pendidikan dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, mendukung, dan memajukan perkembangan siswa dan berharap agar peserta dapat mengimbaskan hasil pengetahuan ini kepada rekan sejawat lainnya.
Zulfahmi narasumber pada awal sesi sosialisasi ini mengajak peserta untuk memahami pentingnya bertutur kata yang baik dan menghindari bertutur kata buruk inspirasi dari buku karangan Masaru Emato the hidden message In water.
Ternyata air layaknya seperti manusia yang memiliki perasaan? Katanya, apa yang kita ucapkan akan mempengaruhi bentuk molekul serta manfaat dari air tersebut.
Dr. Masaru Emoto yang merupakan salah seorang ilmuwan Jepang, dalam buku The Hidden Message in Water menguraikan bahwa air bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Dalam penelitiannya, ditemukan ada perubahan-perubahan molekul air saat doa baik. Dan ternyata, air itu kemudian membentuk kristal yang indah. Sedangkan, air yang diperdengarkan ucapan buruk ataupun musik sedih justru membentuk kristal yang tidak beraturan dan tak enak untuk dipandang.
Dr. Emoto juga menegaskan bahwa semakin kuat konsentrasi pemberi pesan atau pemberi doa, maka semakin dalam pula pesan yang akan tercetak di dalam molekul air tersebut.(TJP)