Mahyeldi Ungkap Strategi Atasi Stunting di Sumbar yang Lebih Tinggi dari Standar WHO

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1, Mahyeldi, memaparkan strategi untuk mengurangi angka prevalensi stunting di wilayah Sumbar yang saat ini berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 23,3 persen.

“Kita perlu memperkuat sumber daya manusia di tingkat puskesmas,” kata Mahyeldi dalam debat perdana Pilgub Sumbar periode 2024-2029 yang digelar di Padang, Rabu.

Read More

Mahyeldi menyoroti hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 yang menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Sumbar mencapai 23,3 persen, lebih tinggi dari ambang batas WHO sebesar 20 persen. Menurutnya, petugas puskesmas memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam menangani stunting dengan memberikan edukasi dan memantau perilaku hidup bersih masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya perbaikan gizi dan pemenuhan asupan bagi ibu hamil hingga anak berusia dua tahun (1.000 hari pertama kehidupan), sebagai langkah yang harus diprioritaskan pemerintah daerah, terutama dinas kesehatan.

Mantan Wali Kota Padang ini menyatakan, jika terpilih kembali sebagai Gubernur Sumbar, peningkatan gizi masyarakat akan menjadi salah satu program unggulannya. Program ini sejalan dengan inisiatif Presiden Prabowo Subianto tentang pemberian makan siang bergizi gratis bagi anak sekolah.

“Kita juga harus memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat,” tambahnya.

Di sisi lain, calon gubernur nomor urut 2, Epyardi Asda, menyatakan kesiapannya untuk menurunkan angka stunting di Sumbar. Ia mencontohkan keberhasilannya sebagai Bupati Solok, di mana angka stunting turun dari 41,7 persen menjadi di bawah 18 persen. Atas upayanya ini, ia mendapat pengakuan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

“Saya dianugerahi sebagai orang tua terhebat se-Indonesia oleh Menko PMK atas kepedulian saya terhadap stunting,” ungkapnya.

Related posts