Pertemuan Bulanan GOW, Ny Titiek Irwan Fikri: Tidak Apa-apa Peremupuan Berpolitik

  • Whatsapp
Pertemuan bulanan Gabungan Gabungan Organisasi Wanita. (Foto/dok istimewa)

MINANGKABAUNEWS, AGAM — Meski telah diberi ruang dalam dunia politik, tak banyak perempuan yang mau mengambil bagian disana.

Terkhusus di Kabupaten Agam, keterwakilan perempuan di legislatif terbilang rendah. Agar suara-suara perempuan tersampaikan, maka perempuan harus bersentuhan dengan politik.

“Keterwakilan perempuan dalam dunia politik sangatlah sedikit. Hal ini dikarenakan lesunya peran serta perempuan di dunia perpolitikan,” ujar Ketua GOW Kabupaten Agam, Ny Titiek Irwan Fikri  saat pertemuan bulanan Gabungan Gabungan Organisasi Wanita di Aula Kantor Bupati, Senin, (1/5/2023).

Ia berharap, para perempuan bisa melihat politik. Sebab saat ini terkhusu di Kabupaten Agam keterwakilan dari perempuan sangatlah minim.

Menurutnya perempuanlah yang paling paham apa yang menjadi aspirasi dari kaum ibu.

“Saat ini politik bukanlah hal yang perlu ditakuti. Tidak apa-apa perempuan berpolitik, agar aspirasi bisa terampaikan,” katanya.

Ia berharap, para perempuan di Kabupaten Agam untuk terus meningkatkan pengetahuan menyongsong tahun politik.

Sementara itu Kepala Dinas Dalduk KB PP dan PA Kabupaten Agam, Surya Wendri menyampaikan, sudah saatnya perempuan berada sejajar dengan kaum laki-laki.

Diungkapkan, arus pengutamaan gender telah memberi ruang bagi perempuan untuk terlibat aktif di eksekutif, yudikatif, dan legislatif.

“Dnas menghadirkan Kaukus Perempuan Politik Indonesia sebagai wadah para perempuan mempunyai motivasi di dunia politik,” ucapnya.

Menurutnya, rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.

“Saat ini di Agam keterwakilan di legislatif perempuan hanya 4 orang,” tutupnya.

Related posts