MINANGKABAUNEWS.COM, JAKARTA – Menyambut Hari Raya Idul Adha pada Minggu, 10 Juli 2022 mendatang, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah Arafah. Ibadah puasa Arafah ini hukumnya sunnah muakad, artinya tidak wajib dikerjakan namun sangat dianjurkan. Sehingga penting untuk mengetahui tata cara puasa Arafah.
Puasa Arafah termasuk ke dalam rangkaian puasa sunnah yang terdapat di bulan Dzulhijjah, sebelum peringatan Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Puasa Arafah dianjurkan untuk dikerjakan oleh setiap umat muslim yang tidak dapat menunaikan ibadah haji.
Sementara bagi umat muslim yang tengah menjalankan ibadah haji, tidak dinjurkan untuk mengerjakan puasa Arafah ini.
Seperti namanya, puasa Arafah dilakukan pada saat jamaah haji melakukan wukuf di padang Arafah. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya:
Dari Ikrimah, ia mengatakan: “Aku masuk ke rumah Abu Hurairah lalu bertanya tentang puasa hari Arafah bagi jamaah haji yang sedang di Arafah.” Lalu Abu Hurairah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa hari Arafah di Arafah” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Anjuran puasa Arafah bagi umat muslim yang tidak menjalankan haji ini supaya mereka merasakan perjuangan umat muslim lainnya ketika melakukan wukuf di Arafah. Dengan begitu, mereka akan mengingat karunia yang telah Allah berikan sepanjanh hidupnya.
Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah
Umat muslim dapat mengerjakan puasa Arafah setiap tanggal 9 Dzulhijjah atau tepat sehari sebelum peringatan Hari Raya Idul Adha. Momen tersebut juga bertepatan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah bagi jamaah haji.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Juli 2022, sehingga Puasa Arafah akan katuh pada 9 Juli 2022. Sementara 1 Zulhijah 1443 Hijriah sendiri telah jatuh pada Jumat (1/7/2022).
Berbeda dengan pemerintah, organisasi Islam Muhammadiyah melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor: 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H. Menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 9 Juli 2022. Sehingga puasa Arafah dapat dikerjakan pada tanggal 8 Juli 2022.
Tata Cara Puasa Arafah
Berikut ini tata cara melaksanakan puasa Arafah:
1. Membaca niat puasa Arafah
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya:
Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah taala.
Berbeda dengan puasa Ramadhan, niat puasa Arafah boleh dibaca saat sahur ataupun setelahnya.
Bahkan jika lupa tidak membacanya saat sahur, niat boleh dibaca pada pagi atau siang hari dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa termasuk makan atau minum.
2. Disunnahkan untuk makan sahur
3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari
4. Menyegerakan berbuka puasa jika telah memasuki waktu berbuka
Keutamaan Puasa Arafah
Dalam sebuah Hadist Riwayat Muslim, dikatakan bahwa:
“Puasa Arafah atau puasa 9 Dzulhijjah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang…”
Berdasarkan hadits tersebut, puasa Arafah menjadi ibadah yang sangat dinantikan oleh semua umat muslim yang belum diberi kesempatan oleh Allah untuk menjalankan ibadah haji.
Tidak hanya itu saja, dengan membaca niat puasa Arafah ikhlas dan sepenuh hati, dipercaya dapat menyejukkan hati siapapun. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW:
“ Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang sudah berlalu dan tahun yang akan datang. Dan, puasa pada hari Asyura akan menghapuskan dosa tahun yang lalu.” (H.R. Jamaah, kecuali Bukhari dan Tirmidzi).
Itulah tadi ulasan mengenai tata cara puasa Arafah. Jika Anda belum diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, alangkah baiknya jika Anda mengamalkan ibadah sunnah ini