MINANGKABAUNEWS.com, SUKABUMI – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan santunan sebesar Rp381.480.000 kepada keluarga korban longsor di Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Darussyifa Al Fithroh Yaspida, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat.
“Musibah ini menjadi pelajaran bagi kita untuk evaluasi agar lebih siap menghadapi bencana di masa depan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” ujar Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, dalam kunjungannya pada Senin (18/11).
Santunan tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan respons cepat dan terukur terhadap bencana. Gus Ipul juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan dukungan logistik dan bantuan darurat melalui tujuh lumbung sosial di Sukabumi.
Fasilitas Darurat untuk Korban
Kemampuan lumbung sosial mencakup penyediaan tenda, makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya bagi korban bencana. Di Sukabumi, total anggaran bantuan sosial yang dikelola Kementerian Sosial mencapai Rp599 miliar, termasuk program bantuan keberlanjutan hidup, bantuan sosial, dan rehabilitasi.
“Kita bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran, khususnya di desa-desa rawan bencana,” tambahnya.
Dukungan Moril bagi Pesantren
Pimpinan Ponpes Darussyifa, E. Supriatna Mubarak, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Mensos. “Kehadiran beliau menjadi penghibur bagi kami, terutama bagi keluarga korban. Kami juga telah membentuk tim santri siaga bencana sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.
Latar Belakang Bencana
Longsor terjadi akibat robohnya tanggul kolam pada Rabu (13/11), mengakibatkan empat santri meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka. Lokasi tanggul diakui sebagai area rawan longsor, dan pihak pesantren telah mengimbau santri untuk menghindari aktivitas di sekitar area tersebut.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penanganan bencana dapat lebih baik ke depannya, sekaligus meningkatkan kesadaran mitigasi di wilayah rawan. (ANTARA)