Epidemiolog University Australia Ini Warning Pemerintah dan Warga Gelombang Keempat Covid-19 saat Citayam Fashion Week

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, JAKARTA – Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengingatkan kepada masyarakat dan pemerintah untuk mengantisipasi kegiatan Citayam Fashion Week yang menimbulkan kerumunan karena berisiko meningkatkan prevalensi kasus. Pasalnya, pada saat ini gelombang ke-4 pandemi Covid-19 masih sedang terjadi.

Dicky menjelaskan, secara epidemiologi, pada saat ini Covid-19 masih berstatus pandemi dan Indonesia sendiri sedang berada di tengah gelombang ke-4. Jumlah kasus Covid-19 di tanah air juga semakin meningkat akhir-akhir ini.

Read More

Berdasarkan update situasi Covid-19 di Indonesia dari Satuan Tugas Covid-19, per tanggal 26 Juli 2022, terjadi lonjakan kasus dengan penambahan 6.483 kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan begitu, pada saat ini ada sekitar 43.422 kasus aktif dari total keseluruhan kasus konfirmasi yang terhitung sejak 2 Maret 2020 yakni 6.178.873.

Baca juga: Pengakuan Anak di Citayam Fashion Week, Sudah Merokok sejak 11 Tahun

“Tentu perlu kesadaran peran semua pihak termasuk masyarakat dalam meminimalisasi kerumunan, keramain,” kata Dicky, Senin (25/7/2022).

Ia menambahkan, ketika kerumunan atau keramaian terjadi, atau bahkan sengaja diadakan, maka pemerintah daerah setempat harus hadir untuk menegaskan kembali protokol kesehatan seperti pelaku kemurunan harus memakai masker dan dibatasi jumlahnya dalam jarak tertentu.

Menurut Dicky, para pelaku kerumunan wajib memakai masker dan menjaga jarak, meskipun berada di area terbuka.

Pasalnya, meski berada di area terbuka, jika jumlah populasi yang hadir melebihi kategori aman dalam jarak penularan Covid-19, maka peluang adanya transmisi virus Covid-19 akan meningkat.

Masyarakat juga tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan karena beranggapan bahwa infeksi varian Omicron gejalanya lebih ringan. Sebab, masih banyak orang-orang di sekitar kita yang sampai saat ini masih rentan karena tidak mendapatkan imunitas tambahan dari vaksin Covid-19 yang sudah ada.

“Katakanlah ada pasti yang terinfeksi, yang (gejala) ringan karena sudah vaksinasi, tapi orang itu bisa menjadi perantara, orang-orang muda ini membawa virus pada keluarganya yang rawan, neneknya, kakeknya, ibunya, bapaknya harus diwaspadai,” ujarnya.

Untuk diketahui, kelompok rentan Covid-19 yakni lansia, anak-anak di usia 5 tahun ke bawah, orang dengan penyakit komorbid, dan orang dengan penyakit imunitas. Mereka rentan mengalami gejala berat jika terinfeksi Covid-19.

Kegiatan seperti CFW boleh dilakukan asal…
Jika memang ingin melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti CFW, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Dicky berkata bahwa daerah tempat dilakukannya CFW harus melakukan penjangkauan rumah. Pemerintah harus memastikan penduduk yang berada di area kegiatan tersebut segera diberikan akses terhadap booster atau dosis keempat, khususnya kelompok yang rentan.

Selain itu, kegiatan harus dilakukan dengan jaga jarak yang aman, agar sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik dan meminimalisis transmisi antar orang yang hadir, meskipun di ruang terbuka.

“Jadi hal-hal seperti ini, di Citayam kek, atau apapun event-event seperti ini ya bisa saja dilakukan, konser bahkan tidak masalah,” kata dia.

Baca juga: WHO dan UNICEF Sebut 25 Juta Anak di Dunia Belum Diimunisasi akibat Pandemi Covid-19

“Hanya ingat, protokol kesehatan ini menjadi penting dengan cara setidaknya sekali lagi, event ini diadakan di luar ruangan atau ketika di dalam ruangan pastikan kapasitasnya tidak melebihi dari 1 orang (setiap) 2 meter,” tambahnya.

Beberapa hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus yang lebih besar lagi saat gelombang ke-4 pandemi Covid-19 ini mencapai puncaknya.

Related posts