MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa angkat bicara menyikapi pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza yang ingin tempat ibadah dikontrol pemerintah.
Buya Gusrizal Dt. Palimo Basa merasakan ada masalah besar dalam hubungan antara penyelenggara negeri ini dengan umat Islam.
Buya Gusrizal mengungkapkan Dari hari ke hari semakin rumit sebagaimana yang terlihat dalam cara pandang BNPT terhadap umat Islam.
Kata Buya, Pandangan mereka selalu bertitik tolak dari berkecurigaan yang berlebihan.
“Saya sangsi dengan mereka yang beragama Islam dalam lembaga itu, apakah mengerti dengan ajaran Islam atau tidak ?!,” Ujar Buya dalam keterangan tertulis
Menurut Buya, Sebagai lembaga yang dibuat untuk pencegahan, malah telah bergerak ke arah perusakan dan pengerdilan.
“Mereka tidak punya strategi dalam menjadikan Islam sebagai kekuatan sebagaimana dahulu di masa perjuangan sehingga yang lahir adalah sikap permusuhan,” tutur Buya.
“Kalau wapres menyetujui, saya tak heran karena memang dari semula saya sudah memperkirakan bahwa kehadirannya dalam posisi itu, akan dimanfaatkan untuk mengerdilkan peran dakwah dan peran umat Islam di negeri ini,” Tandas Buya.
Di samping sebagai wapres, sebenarnya Kyai Ma’ruf kan juga sebagai ketua Wantim MUI. Seharusnya ia merasakan suasana keresahaan ulama dan umat.
Buya Gusrizal juga melihat rencana BNPT itu sudah benar-benar melampaui batas dan telah berseberangan dengan barisan ulama dan umat. Membiarkan rencana ini berjalan, sama saja dengan mempersilahkan sikap anti Islam sebagai semangat pengelolaan negara !!!.