MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — Korps Mubaligh Sumbar menggelar Baitul Arqam bagi 35 Mubaligh berlangsung selama 2 hari, dari tanggal 25 sampai 26 Juni 2022, di Kampus UM Sumbar.
Master of training BAD, Hendri Novigator mengatakan, salah satu pemateri yang dihadirkan oleh instruktur yaitu, Ketum MUI Sumbar Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa.
“Kehadiran penggagas dan pelaku gerakan ulama baliak basurau dalam kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi mubaligh yang siap menghadapi tantangan dakwah yang kian massive dan perobahan zaman,” katanya.
Buya Dr. Gusrizal menekankan bahwa Mubaligh Muhammadiyah harus melakukan antisipasi akan berbagai perubahan yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan yang terjadi di dunia digital turut mempengaruhi cara beragama, termasuk memilih sumber-sumber pengetahuan agama itu sendiri
“Kader Mubaligh Muhammadiyah harus dengan serius menghadapi perubahan ini. Ketika dunia berlari, maka Muhammadiyah harus berlari mengimbangi perubahan tersebut dengan terus menambah pengetahun,” tandasnya.
Buya menegaskan Tugas mubaligh Muhammadiyah yang utama mengawal persoalan aqidah sebagai hal prinsipil bukan berkutat pada persoalan khilafiah.
Buya Dr. Gusrizal bersedih karena hilangnya mubaligh Muhammadiyah di ranting Muhammadiyah, seyogyanya satu ranting wajib ada satu mubaligh.