Oleh: Pemerhati Pendidikan Sumatera Barat Dr. (Cand), Arisman, M.Pd
Pendidikan selalu dipandang tanda bersekolah dan memiliki ijazah. Sejatinya Pendidikan hadir dalam tatanan hidup bermasyarakat untuk memberi ruang-ruang interaksi setiap manusia dalam menyatukan persamaan, menjawab perbedaan, dan menghadirkan betapa pentingnya kesetaraan agar adil dalam menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Maka “Alam takambang jadi guru” sebagai falsafah Minangkabau yang artinya alam yang terhempas luas ini dan seisinya adalah media pembelajaran yang mengetuk pikiran dan hati setiap kita, atas apa yang akan dibuat dan terjadi setelahnya pada setiap program diri seseorang, pemerintahan nagari maupun daerah.
Ada sesuatu hal baru saat ini mengenai pengumuman resmi dari pemerintah pusat pada setiap lembaga pemerintahan mengenai agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) untuk Indonesia tahun 2030.
Program TPB/SDGs merupakan kesepakatan bersama untuk pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. Oleh Sebab itu, TPB/SDGs berprinsip Umum (Universal), menyatu (Integrasi) dan kebersamaan dalam keikutsertaan (Inklusif), untuk meyakinkan bahwa tidak ada satupun yang tertinggal atau disebut NO ONE LEFT BEHIND.
Berikut 17 point penting program TPB/SDGs yang harus kita pahami bersama yakni, “tanpa adanya kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender (jenis kelamin), air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industrial inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan pemukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, semua kehidupan (ekosistem) laut, semua kehidupan (ekosistem) darat, perdamaian keadilan dan kelembagaan yang kuat, kerja sama (kemitraan) untuk mencapai tujuan.
Dengan mengetahui program TPB/SDGs ini , kita harus melihat kesiapan diri dan kondisi Kabupaten Padang Pariaman yang dicintai bagi setiap lapisan masyarakat untuk lebih peduli dalam rangka ikut serta bekerja sama memutus rangkaian ketidaktahuan untuk menjadi terbuka dan ingin lebih tahu atas apa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) di kehidupan masa mendatang.
Maka, barulah mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat sebagai pijakan dasar untuk melangkah lebih jauh dalam menyiapkan dan menjalankan 17 point TPB/ SDGs. Keterbukaan daerah harus ada untuk giat mensosialisasikan hal-hal yang terpenting kepada lapisan masyarakat bagaimana perkembangan Indeks pembangunan manusia, Kesehatan, Ekonomi / UMKM, Penghilangan (Pengentasan) Kemiskinan dan Ketimpangan, Hadirnya Pendidikan yang Berkualitas, Lingkungan Hidup yang layak, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Efektif dan Efesien, serta Pendapatan Asli Daerah.
Kabupaten Padang Pariaman masih berada pada kesuksesan dibawah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, dari 12 jajaran Kabupaten di Sumatera Barat. Namun, ada beberapa sektor terlihat perlu peningkatan kembali sehingga kedepan harus lebih unggul dan sejajar dengan 7 Kota yang ada di Sumatera Barat.
Dengan menghadirkan dan mendukung upaya dedikasi terbaik terhadap gerakan individu maupun kelompok dalam membuka balai-balai belajar seperti perpustakaan nagari yang belum ada, Gerakan Peduli kesehatan yang masih belum tumbuh, Komunitas peduli lingkungan hidup terutama mengenai banjir yang tak kunjung usai pembenahannya di Ulakan Tapakis dan Pengikisan Pesisir pantai di Sungai Limau akibat adanya sebuah usaha tambak udang yang menjadi perhatian bersama yang mengakibatkan terganggunya ekosistem laut dan darat disaat belum kuatnya kajian dalam membuka usaha serta melihat berbagai keadaan hal lainnya, membuka UMKM Nagari yang dibalut dengan event kebudayaan (silek, gandang tasa, randai, Indang, talempong, dan kesenian lainnya) yang diadakan setiap satu bulan di seluruh kanagarian dan gerakan bermanfaat lainnya dengan menggunakan dana hibah dari perantau, dana desa, dana dukungan dari daerah maupun bantuan dari pemerintah.
Semoga menjadi Harapan besar kita lewat semangat bekerja sama “Saiyo Sakato” baik ranah maupun rantau bersama-bersama mencapai puncak kesuksesan menuntaskan 17 point TPB/SDGs, yang nanti kita semua melihat hasil dari ikhtiar kita bersama dimana menjadi Kabupaten Mandiri dan Sejahtera dalam memberikan kesetaraan dengan penuh keadilan dalam wujud nyata, dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat, sehingga menjadi sebuah penyambutan yang terbaik untuk generasi selanjutnya. (***)