MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA — KPAI terus mendorong Panitia dan Pemerintah agar memberikan Informasikan layanan anak melalui HP Supporter. Seperti kita ketahui, korban di Stadion Kanjuruhan hari ini bertambah menjadi 131 orang. Tentu dengan total 42 ribu penonton dan peristiwa yang hampir dialami semua penonton, maka perlu adanya penjangkauan yang lebih luas.
Komisioner KPAI Jasra Putra mengatakan dari 42 ribu penonton pastinya masih banyak anak anak yang membutuhkan layanan. Data yang baru terungkap adalah 33 anak meninggal dunia. Sedangkan yang masih dirawat, belum diketahui datanya, belum ada data terpilah antara korban anak dan orang dewasa.
Namun, pemerintah telah berkomitmen akan terus melakukan penjangkauan dan menerima pelaporan. “Tentu dengan jumlah penonton mencapai 42 ribu supporter, perlu jemput bola. Karena data kita baru bicara 33 anak meninggal dunia, tetapi bagaimana kondisi anak anak lainnya, padahal situasi yang dihadapi sama. Artinya banyak anak yang langsung pulang. Padahal membutuhkan pemulihan pasca peristiwa,” imbuh Jasra yang juga putra Pasbar ini.
“Apalagi anak anak cenderung tidak mudah mendeskripsikan kesehatannya, perlu dibantu orang tua atau orang dewasa lainnya. Sehingga penting ada hotline center perlindungan anak yang disosualisasikan, dalam rangka menyisir lebih luas situasi anak pasca peristiwa, juga mendekatkan layanan, terutama anak yang hadir saat insiden,” tuturnya.
“Kami telah buka layanan pengaduan masyarakat melalui Hotline Call Center 021 31 901 556. Namun bila terasa di butuhkan masyarakat untuk mengirimkan gambar, dokumen, video, rekaman suara, bisa juga laporannya melalui WA di 0811 1772 273,” katanya
Dirinya menambahkan Untuk itu panitia dapat mengirimkan informasi ini ke nomor kontak supporter, yang tentu ada datanya, sejak mendaftar atau beli tiket, dengan para supporter mencantumkan nomor HP. Baik secara pembelian online maupun langsung. Agar tergambar utuh situasi anak anak dari 42 ribu penonton. “Kita berharap semakin luas informasi perlindungan anak untuk para korban peristiwa Stadion Kanjuruhan, agar tidak ada satupun yang merasa tertinggal atau diabaikan,” harap Jasra Putra