MINANGKABAUNEWS.COM,PADANG PANJANG – Mari saksikan penampilan dari berbagai seniman pada Festival Seni Padang Panjang Art Fest 2022 yang akan digelar pada 30 November hingga 1 Desember mendatang.
Para seniman tersebut, di antaranya; seniman Art Fest, seniman Institut Seni Indonesia (ISI) dan seniman Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) II-2022 dalam bentuk pertunjukan kolaborasi melukis, puisi dan tari.
Mengangkat tema; Edu Art, kegiatan utama melukis dalam event ini, akan diikuti 10 pelukis profesional Padang Panjang yang berdomisili di berbagai daerah dan 10 pelukis partisipan dari berbagai kota.
Hal ini mengemuka dalam rapat persiapan Padang Panjang Art Fest 2022, Kamis (3/11/2022) di Ruang Mini VIP Balai Kota yang diikuti beberapa OPD dan perwakilan instansi terkait, seperti TNI, Polri, ISI Padang Panjang, BPIC, serta panitia TPAT II-2022.
Asisten II Setdako Padang Panjang Ewasoska menyampaikan, memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) ke-232, banyak event besar yang akan digelar di Kota Padang Panjang. Ia menjelaskan, ada beberapa event kesenian seperti, Padang Panjang Art Fest, TPAT II-2022, Tambo Art, dan berbagai kegiatan lainnya.
“Ini merupakan sarana mencerminkan Padang Panjang sebagai kota seni dan pelaksanaannya akan disatukan dalam momen peringatan HJK,” ujar Ewasoska.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Maiharman mengungkapkan, Padang Panjang Art Fest ini terdiri dari dua kegiatan. Yaitu kegiatan utama melukis dan kegiatan pendukung seperti lomba seni melukis, foto, vlog, menulis dan e-Sport.
“Di samping itu, juga ada talkshow dan edukasi melukis oleh pelukis profesional. Beberapa pelukis profesional Padang Panjang yang terlibat di antaranya, Denny Susanto, Erizal AS, Hamzah, Imam Teguh Sugi Yetri, Ibrahim, Yon Indra serta Zulkarnaini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pelukis profesional akan melukis di dua media, yaitu kanvas dan mural.
“Direncanakan ada tiga titik lokasi melukis, seperti di halaman Secata-B, area Islamic Center serta lokasi utama di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM),” imbuh Maiharman. (Edi Fatra)