Indeks Perkembangan Harga di Padang Panjang Alami Penurunan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM,PADANG PANJANG — Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Padang Panjang pada minggu pertama Mei ini minus 1,766 atau terjadi penurunan.

“Komoditi utama yang berkontribusi untuk penurunan ini adalah cabai merah dan daging ayam Ras,” ungkap Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, SS, M.Si saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi yang digelar Kemendagri secara daring, Senin (8/5/2023).

Read More

Kepada minangkabaunews.com, Putra menjelaskan, pada minggu pertama Mei ini, diwarnai dengan penurunan harga 14 komoditas dan kenaikan harga enam komoditas.

“Meskipun demikian, tidak ada kenaikan dan penurunan yang terlalu signifikan,” jelasnya.

Disebutkanya, komoditi strategis yang mengalami penurunan harga di antaranya daging segar, minyak goreng curah, telur ayam, daging ayam broiler. Serta cabai merah yang kembali mencatatkan rekor, turun hingga Rp26.500/kg. Terendah sejak Januari 2023.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebutkan, Inflasi April tahun ke tahun (year of year/yoy) 2023 ini berada pada angka 4,33 persen. Inflasi Sumatera Barat berada 5,24% yoy atau tertinggi ke-6 di Indonesia. Sementara inflasi Kota Padang berada pada 5,28% yoy atau tertinggi ke-9 di Indonesia.

Dalam rakor yang turut diikuti Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yas Edizarwin, S.H bersama beberapa instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota itu, Menteri Tito berharap untuk mempertahankan ketersediaan pangan. Pemda diminta untuk terus melakukan monitoring, evaluasi dan intervensi serta kerja sama di daerah masing-masing.

“Alhamdulillah inflasi relatif terkendali dan menurun. Jangan berpuas diri. Kuncinya adalah kontrol transportasi yang berpengaruh terhadap kenaikan harga bahan pokok,” imbaunya.

Sementara Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, perkembangan harga pascalebaran ini kenaikan harga tetinggi di Pulau Sumatera terjadi di Bengkulu Selatan dengan nilai IPH 4, 26 persen. Sementara Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Sijunjung masuk 10 besar kabupaten/kota dengan IPH tertinggi di Sumatera. (Edi Fatra/des).


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts