MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian pimpin Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) pengendalian inflasi Nasional bersama Walikota Solok Zul Elfian Umar dan kepala daerah di Indonesia.
Walikota Solok Zul Elfian Umar, dalam Rakornas tersebut di dampingi Kepala Bappeda Kota Solok Desmon serta beberapa Kepala OPD lainya. Selain itu juga hadir Dandim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan dan Polres Solok Kota.
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
Di hubungi MinangkabauNews.com, Rabu (8/2/2023), Walikota Solok Zul Elfian Umar mengatakan inflasi di daerah terutama di Kota Solok harus dicegah, karena sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Jika inflasi terjadi dan harga barang naik terus menerus, terutama harga kebutuhan pokok, imbasnya daya beli masyarakat akan menurun, disebabkan ketidakmampuan masyarakat untuk membelinya.
Jika daya beli masyarakat turun, tentu akan terjadi penumpukan barang, jika barang menumpuk tentu perputaran uang terhenti, ekonomi akan stagnan dan pada akhirnya meluas menjadi masalah nasional.
“Ke depan, kami bersama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) akan terus berupaya menekan dan mencegah terjadinya inflasi di Kota Solok” kata Wako.***
