MINANGKABAUNEWS.com, SAWAHLUNTO — Adrimas terpilih menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Sawahlunto periode 2022-2027.
Sedangkan istri Adrimas yakni Yusmaini terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Sawahlunto.
Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Buya Bakhtiar dampingi Sekretaris PWM Buya Apris, Wakil Ketua Ki Jal Atri Tanjung, dan Afrizal Harun mengatakan Ada 3 hal agenda yang harus dilakukan PDM Sawahlunto kedepan, yakni, melakukan evaluasi program dan kepemimpinan masa lalu, merumuskan program baru yang dikembangkan untuk masa lima tahun kedepan, dan melakukan proses regenerasi pemilihan kepemimpinan.
“Tentunya bagi pimpinan PDM yang terpilih akan diamanahi oleh warga soal itu, bagi yang tidak tentu dengan berbagai aspek yang lain,” tuturnya.
Menyoal masalah politik, lanjutnya, bagi Muhammadiyah politik bukan alergi yang harus dijauhi. Tetapi politik adalah bagian yang didorong kuat dan dikembangkan yang harus diisi oleh kader-kader Muhammadiyah. Secara politik Muhammadiyah tidak ada hubungan politik dengan partai politik mana saja. Tetapi Muhammadiyah akan mendorong para kader-kadernya untuk berjuang dipolitik, maka ada kewajiban bagi Muhammadiyah sekarang ini untuk menentukan siapa saja yang akan duduk dilegislatif dan eksekutif
Dalam sambutan pertamanya, Ketua PDA Kota Sawahlunto Yusmaini mengucap syukur atas terlaksananya Musyda yang lancar dan menghasilkan keputusan sesuai harapan bersama. Terima kasih juga ia sampaikan kepada PDA periode sebelumnya yang telah membantu menjalankan program-program Aisyiyah Kota Sawahlunto.
“Mohon doanya semoga saya tetap diberi kesehatan untuk bisa memimpin Aisyiyah hingga lima tahun ke depan dan mohon dukungannya secara moril. Mudah-mudahan ‘Aisyiyah ke depan lebih baik lagi. Semoga saya selalu punya ide-ide untuk membuat Aisyiyah menghasilkan perempuan yang berkemajuan,” harapnya.
Yusmaini juga berharap, masing-masing cabang atau ranting ‘Aisyiyah mempunyai amal usaha sebagai bentuk kemandirian cabang. Sehingga mampu mengelola amal usahanya sebaik mungkin dan menjadi unggul di daerah masing-masing.
“Dari keunggulan amal usaha, kita akan menunjukkan bahwa ‘Aisyiyah adalah perempuan berkemajuan yang juga unggul dalam kualitasnya,” jelasnya.