MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, Ade Herdiwansyah, menyambut baik langkah Pemerintah Kota Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir yang mencanangkan revitalisasi Kawasan Kota Tua sebagai ikon wisata berbasis sejarah dan budaya.
Menurut Ade, revitalisasi bukan hanya soal perbaikan fisik, tetapi momentum untuk menghidupkan kembali kesadaran sejarah dan memperkuat jati diri generasi muda.
“Kami dari Pemuda Muhammadiyah sangat mengapresiasi langkah ini. Kota Tua Padang adalah ruang sejarah yang menyimpan identitas, memori kolektif, dan nilai budaya yang tidak boleh hilang ditelan zaman,” ujar Ade kepada media, Rabu (21/5).
Ade menambahkan bahwa anak muda harus dilibatkan dalam proses revitalisasi ini, tidak hanya sebagai penonton, tetapi sebagai aktor pelestari.
“Revitalisasi tanpa pelibatan generasi muda akan jadi proyek fisik semata. Maka penting untuk mengajak komunitas pemuda, mahasiswa, dan pelajar menjadi bagian aktif dari transformasi ini, mulai dari aspek edukasi, seni, hingga wirausaha kreatif,” jelasnya.
Ia juga mendorong agar proses revitalisasi Kota Tua Padang tidak sekadar kosmetik, melainkan berorientasi jangka panjang, berkelanjutan, dan berpihak pada masyarakat lokal.
“Jangan sampai kawasan heritage ini justru terkesan elitis. Harus inklusif. Warung kecil, pelaku UMKM, seniman jalanan, semua harus punya ruang. Inilah wajah Kota Padang yang ramah dan berakar pada sejarahnya,” tegas Ade.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa revitalisasi Kota Tua bisa menjadi model integrasi antara pelestarian budaya, penguatan ekonomi lokal, dan pendidikan sejarah yang hidup.
“Kita bisa jadikan Kota Tua sebagai laboratorium sejarah terbuka. Anak-anak sekolah datang bukan hanya untuk selfie, tapi juga belajar tentang perjuangan, kolonialisme, dan nilai kebangsaan. Di sinilah pentingnya sinergi dengan dunia pendidikan dan komunitas,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Ade Herdiwansyah menyatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah Sumbar siap menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Padang dalam menjadikan Kota Tua sebagai simbol kebangkitan nilai dan wisata budaya.
“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini proyek peradaban. Maka kami siap turun tangan, berkolaborasi, dan menjadi garda depan menjaga warisan sejarah bangsa,” pungkasnya.