MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA — Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa dan rombongan serta Gubernur Sumbar Mahyeldi menghadiri pertemuan dengan MUI Pusat di Jakarta, Rabu, (26/10/2022)
Rombongan diterima Waketum MUI Pusat Buya Anwar Abbas dan Sekjen MUI Pusat Buya Amir Syah Tambunan serta didampingi jajaran pimpinan MUI Pusat lainnya.
Dialog tampak berjalan sangat menarik dan lebih luas dari permasalahan yang direncanakan karena Gubernur juga meminta agar MUI Pusat juga memberikan masukan kepada Pemda Sumbar.
Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar mengatakan Kesepakatan antara Pemprov Sumbar dengan MUI Sumbar untuk mengangkat acara besar berskala internasional yaitu Ijtima’ Ulama Internasional.
Menurut Buya, MUI Sumbar menyetujui dan akan bersama-sama mengangkat kegiatan itu dengan catatan penting bahwa kegiatan itu murni berjalan untuk tujuan yang bersih dari kepentingan politik praktis.
“Ini perlu juga ditekankan karena tahun 2023 yang direncanakan sebagai waktu pelaksanaan ijtima’ tersebut, juga mulai disibukkan dengan agenda politik yang sudah sama kita ketahui. Poros pembahasan, tertuju kepada penguatan ekonomi Islam dalam berbagai aspeknya dan penguatan dakwah Islamiyyah dalam berbagai sisi.
Untuk lebih menguatkan agenda kegiatan ini maka MUI Sumbar bersama dengan Pemda Sumbar, melakukan dialog sekaligus koordinasi dengan MUI Pusat,” tutur Buya.
Kata Buya Terkait dengan agenda ijtima’ secara khusus, MUI pusat sangat mendukung dan akan membackup MUI Sumbar dengan segala kemungkinan yang ada.
Buya Dr. Gusrizal juga menjelaskan, terkait masalah ekonomi antara lain perkara lahan tanah Ulayat yang perlu sesegera mungkin dijelaskan statusnya.
Agar nantinya, kata Buya Gusrizal, tidak ada lagi penguasaan-penguasaan lahan sebagaimana yang terjadi di daerah-daerah, sehingga masyarakat kita bisa menumpang di tanahnya sendiri.
“Ini yang sangat berbahaya, dan besar risikonya untuk anak cucu kita di masa yang akan mendatang,” kata Buya Gusrizal
Buya menambahkan Masalah LGBT dan penyebaran narkoba yang sangat mengkhawatirkan, juga menjadi kerisauan ummat
Gubernur Mahyeldi meminta agar MUI Pusat juga memberikan masukan kepada Pemda Sumbar mulai dari kemacetan jalur Padang Bukittinggi Payakumbuh sampai dengan masalah konversi Bank Nagari juga menjadi perhatian MUI.